Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidak nyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang dipengaruhinya. Untuk menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.
                 Penyakit Rohani Lebih Berbahaya dari Penyakit Jasmani
Oleh : Drs. H. Tadjuddin Noor, S.H, M.H.“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman” (Q.S. Al-Israa:82).
Penyakit manusia pada dasarnya ada 2 jenis yakni penyakit jasmani dan rohani. Penyakit
jasmani pada umumnya tidak dirasakan oleh orang lain melainka hanya si penderita saja yang
merasakannya. Upaya penyembuhan untuk penyakit ini beraneka ragam, ada yang pergi ke
dokter, tabib, tukang pijat, dan sebagainya. Kemanapun akan dicarinya kalaupun memang dikira
mampu menyembuhkannya dan tatkala sembuh akan sangat berterima kasih meski harus
kehilangan banyak uang bahkan kehilangan anggota tubuhnya yang demi kesembuhannya
terpaksa harus diamputasi.
Berbeda dengan penyakit jasmani, orang yang terkena penyakit rohani selalu merasa
sehat meski sebenarnya terjangkit penyakit yang sangat berbahaya. Termasuk penyakit rohani
adalah sombong, rakus, bakhil, dendam, irihati dan sebagainya. Lebih berbahaya lagi kalau
penyakit tersebut menjangkiti para penguasa, pejabat atau strata sosial atas lainnya karena akan
membawa pengaruh yang sangat besar kepada masyarakat luas akibat dari penyakitnya tersebut.
Sebagai contoh, Raja Namrudz, Fir’aun, Abu Lahab, Abu Jahal, Qarun, Hittler, dan lainnya.
Orang yang terkena penyakit rohani tidak pernah merasa senang apabila ada orang yang
mau mengobati penyakitnya atau sekedar memberitahu penyakitnya. Dokter-dokter penyakit
rohani ini harus bersedia menerima resiko pahit dari pasien-pasiennya seperti dicaci, dimaki,
disiksa bahkan hingga dibunuh. Sebagai contohnya para Nabi dan Rasul yang hanya mencoba
mengingatkan para pembesar-pembesar di zamannya yang mengalami kelainan rohani. Nabi
Musa a.s. diusir dari kampungnya karena mecoba menyembuhkan kezhaliman Fir’aun, Nabi
Muhammad SAW terpaksa hijrah ke Madinah karena mengingatkan para pembesar Quraisy dari
kesombongannya, Nabi Ibrahim a.s. dibakar hidup-hidup, Nabi Yahya dan Zakaria mati dibunuh,
dan lainnya.
Penyakit rohani ini datangnya tak terduga bahkan gejalanya pun bagi penderita tidak
pernah terasa. Ia datang di saat iman dalam keadaan lemah sehingga untuk mencegahnya adalah
dengan memperdalam ajaran Islam, memahami dan mengamalkannya dengan ikhlas karena
Allah semata, mencapai keridhaan Allah serta selalu mengingat-Nya. Oleh karena itu, hendaknya
kita selalu bercermin dengan ajaran Agama dan Allah membimbing kita agar kita senantiasa
selalu sehat jasmani dan rohani yaitu dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Firman Allah
:
          “dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian”. (Q.S. Al-Israa:82)
1. Penyakit jasmani yang lebih mengetahui dulu adalah yang bersangkutan. Sedangkan penyakit ruhani yang lebih mengetahui dulu adalah orang lain
2. Jika dinasehati seseorang tentang penyakit jasmaninya demi kesembuhan, seseorang merasa berterimakasih. Jika dinasehati seseorang tentang penyakit ruhaninya demi kesembuhan, seseorang akan tersinggung.
3. Penyakit jasmani mudah dianalisis dan didiagnosa serta ahlinya banyak. Sedang penyakit ruhani sulit dianalisis dan ahlinya sedikit.
4. Akibat paling buruk dari penyakit jasmani adalah kematian. Akibat paling buruk dari penyakit ruhani adalah sampai di akhirat.
5. Jika penyakit jasmani, kemauan untuk sembuh besar sekali dan berapapun biaya dikeluarkan. Jika penyakit ruhani, kemauan untuk sembuh sedikit sekali dan begitu juga biayanya.
6. Dampak penyakit jasmani dalam kehidupan sosial tidak begitu besar. Dampak penyakit ruhani dalam kehidupan sosial sangat besar dan luas sekali





                                          disadur dari wikipedia

Categories:

Leave a Reply